Memilih Perhiasan Mutiara: Mengenal Jenis Mutiara Laut vs Mutiara Air Tawar dan Cara Perawatannya
Mutiara, dengan kilau organik dan keanggunan klasiknya, telah lama menjadi simbol kemurnian dan kekayaan. Keindahan mutiara menjadikannya salah satu perhiasan yang paling dicari, baik untuk acara formal maupun sebagai investasi warisan keluarga. Namun, pasar mutiara menawarkan variasi yang luas, yang sering kali membingungkan pembeli pemula, terutama antara mutiara yang dibudidayakan di laut (saltwater) dan mutiara dari perairan tawar (freshwater). Untuk melakukan pembelian yang tepat dan memastikan perhiasan bertahan selama bertahun-tahun, diperlukan pengetahuan mendalam. Artikel ini akan menyajikan panduan lengkap dalam Memilih Perhiasan Mutiara, dengan fokus pada perbandingan karakteristik antara mutiara laut dan mutiara air tawar, serta tips penting mengenai cara perawatannya.
Poin utama dalam Memilih Perhiasan Mutiara adalah memahami perbedaan mendasar antara kedua jenis tersebut, yang sebagian besar ditentukan oleh lingkungan budidaya dan proses pembentukannya. Mutiara Laut (seperti Akoya, Laut Selatan, dan Tahiti) dibudidayakan dalam tiram di perairan asin. Proses budidayanya menggunakan nucleus (inti) berupa manik bulat yang disisipkan ke dalam tiram, menghasilkan mutiara dengan bentuk yang sangat bulat dan kilau (luster) yang intensif—sifat yang sangat dihargai dalam perhiasan berkualitas tinggi. Mutiara Laut biasanya tumbuh secara individual dalam setiap tiram, sehingga produksinya lebih terbatas dan harganya cenderung jauh lebih mahal. Mutiara Laut Selatan, khususnya, dikenal memiliki ukuran besar, seringkali melebihi 10 mm diameternya, dan berasal dari perairan hangat seperti di sekitar Indonesia dan Australia.
Sebaliknya, Mutiara Air Tawar dibudidayakan di danau, sungai, atau kolam. Karakteristik utamanya adalah bahwa mereka tidak selalu menggunakan nucleus manik keras, melainkan hanya fragmen jaringan (mantle tissue), dan satu kerang dapat menghasilkan banyak mutiara (sekitar 20 hingga 50 mutiara) dalam satu siklus panen. Karena produksi massal ini, Mutiara Air Tawar jauh lebih terjangkau, menjadikannya pilihan ideal bagi pembeli yang mencari perhiasan fashion atau dengan anggaran terbatas. Meskipun secara tradisional Mutiara Air Tawar dikenal dengan bentuknya yang tidak bulat sempurna (off-round atau baroque), teknik budidaya modern telah menghasilkan mutiara air tawar dengan kualitas yang sangat mirip dengan mutiara laut, bahkan memiliki kilau yang memukau. Berdasarkan data impor perhiasan di Asia Tenggara yang dirilis pada Kuartal Pertama 2025, mutiara air tawar mendominasi volume penjualan sebesar 70% karena harganya yang kompetitif.
Terlepas dari jenisnya, Memilih Perhiasan Mutiara juga harus diikuti dengan pemahaman tentang perawatannya. Mutiara adalah permata organik yang rentan terhadap zat kimia, asam, dan kelembaban ekstrem. Aturan emasnya adalah “yang terakhir dipakai dan yang pertama dilepas” (last on, first off). Artinya, mutiara harus dipakai setelah mengaplikasikan kosmetik, parfum, atau hairspray, dan dilepas sebelum mencuci tangan atau mandi. Perhiasan mutiara harus dibersihkan hanya dengan kain lembut yang lembab dan air bersih, kemudian dikeringkan sepenuhnya. Penting untuk diketahui bahwa tali pada kalung mutiara yang diikat (strung) dengan simpul antara setiap mutiara (seperti yang dilakukan oleh pengrajin profesional di sentra perhiasan) harus diperiksa dan diganti setiap 2 hingga 5 tahun sekali untuk mencegah putus.
Dengan Memilih Perhiasan Mutiara berdasarkan pengetahuan tentang jenisnya—kilau dan kesempurnaan bentuk Mutiara Laut, versus harga dan variasi bentuk Mutiara Air Tawar—pembeli dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan nilai terbaik. Perawatan yang tepat adalah jaminan agar kilau (luster) alami mutiara tetap terjaga, memungkinkannya menjadi perhiasan klasik yang terus memancarkan keanggunan selama beberapa generasi.